Kamis, 24 November 2011

Maaf saya tidak mau menerima resep dalam bentuk PUYER

Sejak membaca berbagai artikel tentang puyer, ngeri rasanya. Dan sejak itu pula, saya lebih memilih untuk berada di golongan "anti puyer". Meski ada pula artikel yang menjelaskan penggunaan puyer tidak masalah apabila pembuatannya sesuai prosedur. Tetap saja saya berat untuk percaya. Lha wong saya kan juga gak lihat pembuatannya, gak tahu dosisnya, higienis apa gak. Pokoknya kalau ke dokter dan dikasih resep puyer, ditambah dokternya juga gak transparan tentang puyer. Ya saya mendingan kabur....gak tebus obat. Coz hati saya bener-bener gak sreg. Apalagi kalau urusan anak. Gak mau saya mempertaruhkan efek jangka panjang or efek samping obat. Katanya sebagai pasien harus kritis, mesti tanya2 mengenai dosis ataupun kontra indikasi obat, nama obat, demikian pula mengenai penggunaan antibiotik. Yang membingungkan bagi saya, bagaimana pasien bisa kritis kalau dokternya saja malah kadangkala sinis, mungkin dah kecapekan atau gimana, gak membuka ruang konsultasi or tanya-tanya. Sepertinya dokter selalu buru2 kasih resep supaya pasien segera keluar dari ruangannya. Ukhhh..........

2x saya memiliki pengalaman gak menyenangkan saat ke dokter anak. Gondok(Jawa, red. Dalam bahasa indonesianya apa ya??)...rasa dimana sebenarnya pengen protes, tapi saya gak bisa keluar kata2 dan cuma bisa diam. Padahal kalo' kita ke dokter anak trus pas ke kasir pasti di situ tertulis biaya konsultasi, dan sebagai orang tua memilih untuk datang ke dokter anak itu karena ingin yang terbaik...karena berarti masih percaya dengan profesi seorang dokter. Dan masalah biaya jd no sekiannya. Tapi apa...??


Kamis 24 Nov
Ilham(17 bulan) panas..suhu 37-38. Dibalurin bawang merah, panasnyapun naik turun. Belum terlalu kuatir coz gak lebih dari 38. Nafsu makan menurun, tapi masih masuk beberapa sendok makan, dan minumnya banyak. ASI masih terus-terusan.

Jum'at 25 Nov
Ilham masih panas, dan mulai rewel. Kalau disentuh badannya nangis. Mulai mikir-mikir apa Ilham jatuh? tapi kayaknya gak, coz dia dalam pengawasan sendiri so kalau jatuh mamanya pasti tau. Seingat saya gak jatuh. Hari ini Ilham gak mau saya kompres, gak mau dibalur bawang merah, diminumin obat penurun panas dengan kandungan paracetamol 100% tanpa bahan lain ehh malah dimuntahin. Makannya juga dikit. So, panasnya meningkat dan makin meningkat, gak bisa jalan, cuma tiduran. Kakinya dilurusin saja nangis, sepertinya badannya pegel or ngilu semua. Rasa sedih dan PANIK saya pun memuncak. Coz Ilham belum pernah panas dengan sikon begini. Saya cek panasnya nyaris 39. Hari ini sebenarnya suami lagi lumayan sibuk, bingung juga saya sebelum memutuskan untuk telp. Pukul 14:00 saya akhirnya telp suami, alhamdulillah suami bilang bisa pulang, pas suami sampai rumah(15 menit perjalanan panas Ilham turun jadi 38). Kami telp ke seorang dokter, recomended dari saudara. Tapi ternyata dapat no urut 13, jam buka praktik pukul 17:00 jadi saya dilayani kira-kira pukul 21:00. Haduuuh, bagaimana ini lha anaknya sedang sakit begini nunggunya masih lama banget, malam-malam pula. Dan no sayapun gak bisa geser, dimajuin. Dan baru ingat kalau dekat tempat saya kan ada RS terkemuka juga. Suami buru-buru browsing cari info di RS tersebut dokter anaknya siapa saja dan jadwal prakteknya. Saya sreg sama seorang dokter Ibu-ibu(dulu yang bikin kapok kan dokter bapak2, makanya kali ini pilih Ibu2). Segera kami meluncur ke RS itu, pas daftar baru tahu bahwa dokter yang kami tuju lagi ada seminar. Gak punya pilihan lain kamipun setuju dengan dokter yang ada, Bapak-bapak lagii.
Setelah proses daftar yang agak lama, kira2 30 menit kemudian kami baru masuk ruang dokter. Begitu ketemu dokter langsung disambut dengan pertanyaan "kenapa??"
Anak saya panas dok, dan sepertinya badannya sakit semua. Jawabku
Lalu saya diminta untuk menaruh Ilham ditempat pemeriksaan. Ilhamkan pakai celana panjang, dokter sembari menyorotkan senternya cuma menaik-naikkan celana, trus bilang sama perawat ada biru-biru gak? disini justru saya yang inisiatif buka celana panjang Ilham, biar meriksanya lebih detail. Hmm tapi meriksanya singkat banget, sama dengan dokter yang dulu. Mungkin memang gitu ya kalau sudah canggih. Dan prosedurnya periksa gak pake lama, ....Emangnya saya kalau ngecek telinga Ilham mesti pakai acara melotot segala.hehehehe. Dokter benar-benar cuma set..set......udah. Ya, moga aja kecepatan itu=ketepatan=ketelitian(tapi perut Ilham kok gak dicek padahal saya kuatir perutnya kembung atau gimana, coz berasa panas juga. Ingat perut dah dirumah).
Trus selesai cek-cek dokter langsung kembali duduk, ambil kertas tulis2. Saya dan suami mesti tanya...anak saya kenapa dok? "Tidak apa-apa, panas biasa" jawabnya singkat. Tapi kok badannya jadi sakit saat disenggol, gak mau makan dok?? "yaa karena itu efek dari panas, jadi badan ngilu, sakit semua. Hal yang wajar". Kayaknya lagi numbuh gigi dok, gigi susu atas dan 2 gigi geraham bawah...pengaruh kali ya dok. "ya bisa juga"...singkat..singkat..dan singkat...ihh padahal gak ngantri loh dokternya tapi kok pelit amat. Gak komunikatif or ngajak bicara gimana. Gak peka dengan paniknya kami.
Dok tadi panasnya sampai 39(ku jelaskan, dan meski dokternya g komunikatif aku masih berusaha ajak bicara lagian kok gak di cek dulu suhu panas ma dokternya).
"Makanya ini saya kasih resep puyer antibiotik, biar gak infeksi. didalamnya sudah termasuk penurun panas, dan untuk batuk pilek".
WHAT???PUYER???teriakku dalam hati, mulut terasa terkunci terkunci. Dan batuk pilek.....???Nah loh ini dia kalau sudah dalam bentuk puyer, Ilham kan gak ada indikasi batuk dan pilek, lha kok didalamnya termasuk untuk batuk pilek...wah...wah.......belum lagi antibiotik....
Kesel, sebel............

**Ternyata, dalam perkembangannya, dokter itu tidak menyadari bahwa ada obat yang nggak boleh dicampur, ada sifat fisiko-kimiawi yang tidak bisa bercampur.
Contohnya mencampurkan antibiotik dengan obat penurun demam. Ini kan membahayakan si anak. Mengapa? Karena kontradiksi. Antibiotik harus diminum terus-menerus sampai habis, sedangkan obat penurun panas diminum saat demam saja. Bila obat dicampur, anak ini akan terpapar oleh obat yang nggak perlu. Ini akan berisiko efek samping
(Prof. Iwan)

Copas artikel:
Sumber TEMPO interaktif bersama Prof. Iwan:
**Mengapa dokter anak tidak mengubah kebiasaan meresepkan puyer ini?
Saya juga nggak tahu. Saya kira ini nanti tugas organisasi profesi. Ikatan Dokter Anak Indonesia mestinya mengambil inisiatif untuk melihat kembali apakah praktek itu masih benar. Di tempat-tempat terpencil, misalnya, memang sulit mendapatkan sediaan obat yang macam-macam. Jadi puyer mestinya masih bisa. Tapi di kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, misalnya, kan apotek sudah ada di mana-mana. Setiap 100 meter ada apotek, sediaan obat bermacam-macam, maka tidak masuk akal kalau dokter itu meresepkan puyer. Celakanya lagi, merugikan pasien. Untuk mengambil puyer itu kan harus menunggu lama. Lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya.

**Apa benar dokter-dokter Bangladesh dan India sudah tidak lagi meresepkan puyer?
Yang saya lihat di India, enam atau tujuh tahun lalu, masih ada resep puyer, tapi dilakukan oleh traditional healer, seperti dukun dan mantri-mantri di pelosok. Bukan dokter. Tidak ada resep di apotek berupa campuran beberapa obat. Apakah kita ini dokternya sekualitas mantri di India (tertawa)? Kecuali kalau mau menurunkan kastanya.


**Bagaimana praktek pemberian resep puyer yang banyak terjadi di Indonesia?
Kami pernah meneliti, 87 persen tidak sesuai dengan kaidah teknis. Semuanya masih dengan cara tradisional, digerus, kemudian cara pembaginya juga salah. Coba kalau kita lihat, cara pembaginya ya hanya dikerok dengan kertas dan kemudian dibagi-bagi dalam beberapa bungkus. Antara satu bungkus dan bungkus lainnya tentu dosisnya sudah berbeda.
Kalau aspek teknisnya saja sudah salah, saya mengatakan jangan pakai puyer kalau apotek saja tidak bisa menjamin bisa melakukan dengan baik. Ada apotek yang mengatakan selalu mencuci. Kami menemukan 87 persen (lumpang) tidak dicuci. Bahkan kadang-kadang bisa saja berhari-hari baru dicuci karena merasa pasiennya banyak. Ini kan bahaya.

***
Iwan Dwiprahasto
Lahir : Surabaya, 8 April 1962
Status : Menikah (istri Adi Utarini, dengan seorang putri)
Pekerjaan: Guru besar ilmu farmakologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
****************************************************************************
Lanjut cerita saya....
Setelah menerima selembar kertas berisi resep, saya dan suami keluar dari ruang dokter. Sebelum menuju kasir Farmasi, kamipun musyawarah. Kami berdua ternyata sehati untuk meragukan resep dalam bentuk PUYER. Bukan ragu pada manjurnya PUYER, coz pernah saya dengar Ibu2 bilang anaknya kalau panas obat apapun gak mempan, cuma puyer andalan saya bu. Trus malah ada yang cerita tentang dokter anak yang terkenal top markotop obatnya, ampuh banget pokoknya.....dan jg dalam bentuk puyer. Yahh..sepertinya puyer memang hebat.....tapi sisi negatif puyer, misal salah peracikan, gak higienis, campur aduk obat gak sesuai prosedur dll ternyata jauh lebih hebat mengerikannya daripada efek manjurnya...???? Insya Allah saya masih percaya degan obat lain cara lain yg efek jangka panjangnyapun aman.
So,....setelah tanya-tanya ke pihak bagian farmasinya...kamipun mantab memutuskan untuk cuma menebus vitaminnya saja...dan membayar biaya konsultasi.

Alhamdulillah dalam perjaanan pulang ke rumah, panas Ilham berangsur turun. Minum ASInya juga makin banyak. Sampai rumah makan, dan habis banyak. Trus tidur dan saya bubuhi bawang merah di mbun2nan(dlm bhsa Jawa,red). Pelan2 kakinya, badannya saya urut pakai minyak tawon. Jam menunjukkan pukul 01:00 saya belum tidur, sebentar2 saya cek. Dan gak tahu pukul berapa saya tidur, pagi saat terjaga bahagianya kami karena Ilham udah gak panas. Walau masih agak lemes, tapi pagi-pagi sudah berisik ngobrol sama papanya.

Sabtu 26 Nov: Hari ini adalah jadwal family gathering kantor suami ke Anyer, semua telah saya persiapkan untuk ikut. Tapi pagi ini kami mikir-mikir untuk ikut, cek cek kondisi Ilham. Tapi kok gak panas lagi. Gak nangisan lagi. Pukul 07:00 WIB jadwal kumpul dikantor, tapi kami masih dirumah. Pukul 07:30 suami telp dah pada berangkat belum? ternyata belum. Kamipun memutuskan untuk berangkat..berharap jalan-jalannya bikin hati Iham seneng coz banyak teman dan berdampak positif. Kotak kesehatan tak lupa dibawa.
*Isi kotak kesehatan:
- SANMOL PARACETAMOL, pereda demam untuk bayi(buat jaga2 kalau tradisional gak mempan)
- Minyak telon
- Minyak sereh
- Minyak kayu putih
- Minyak tawon
- Osteo Care Syirup(vit yg dari dokter) tapi sampai sekarang blm diminum
- Balsem telon
- Bawang merah
- Parutan keju(difungsikan buat marut bawang merah saat darurat)
- Madu(suplemen alami)
- NO PUYER

Dan ternyata meski kami berangkat dari rumah pukul 07:30 rombongan mau menunggu.
Dan signal positif Ilham terlihat saat sampai kantor, Ilham seneng banget liat Bus banyak. Cerianya pun tampak. Alhamdulillah. Selama perjalanan ke Anyer Ilham tidur, karena jam berangkat bertepatan dengan jadwal tidurnya 08:15.
Gak nangis, gak rewel......nyenyak bobonya. Sebelum bobo, makan pakai telur rebus dan salmon. Juga makan puding, minumnya banyak.
Sampai Marbella Anyer, baru deh tahu kalau anak-anak kecil banyak. Rombongan ternyata terdiri dari 4 bus. Dan Ilham meski agak-agak sempoyongan mau jalan. Kemarin kalau jalan gak mau malah nangis.

Alhamdulillah, mas Ilham sembuh. Selama di Anyer kami jadi benar-benar menikmati liburan. Ilham juga tampak suka dengan liburannya.

Puyer mungkin ampuh, tapi bagi yang dapat resep puyer.....antibiotik, ada baiknya baca-baca.....atau WAJIB tanya sama dokternya obat apa saja yang ada dalam itu puyer, efeknya, trus jangan lupa copy resep biar kalau terjadi kontra indikasi, alergi gampang ditelusuri:). Memberi yang terbaik pada anak, kan harus melihat aspek jangka panjang bukan untuk sekedar jangka pendek semata......

Selasa, 22 November 2011

"Special" dari Mataram

Alhamdulillah dapat oleh-oleh dari Mataram, dan beda dengan oleh-oleh biasanya, kalau pas lagi dinas dapet aneka jajanan khas, kali ini oleh-oleh DL My darling juga gak jauh-jauh dari unsur "khas" daerah tempat bertugas. Cuma, yang jadi beda kali ini bukan jajanan.....tapi sesuatu banget:).
Kali ini suami bawain aku 1 set kerajinan dari Mutiara(Anting, kalung, dan gelang) so sweet bangetkan....apalagi semenjak 2 tahun pernikahan baru kali ini dapat yang begini ni ni....hohoho.
Walo aku gak begitu suka pakai-pakai perhiasan tapi yang namanya perempuan dikasih perhiasan pasti sangat..sangat tersanjungkan....gitu juga aku:).

Seperti biasa, kala suami baru pulang DL aku beres-beresin tasnya. Ngeluarin baju-baju, plus ngarep ngeluarin olh-oleh. Haha......dan nemu deh oleh-oleh special itu, diantara oleh-oleh lainnya. Ada beberapa stelan baju untuk jagoan kecil kami, 1 baju pantai buat aku. Hmmm suamiku malah gak beli apa-apa buat dirinya sendiri.....Inilah suamiku yang selalu mementingkan urusan kami.

Love U so much Mas Rully......dan makasih ya oleh-olehnya....sangat2 suka....kiss..................

Senin, 21 November 2011

Cita-cita jagoan kecilku

Ilham Aulia Muhammad usianya baru 16 bulan, aktiv, kreatif, dan komunikatif anaknya. Segala tingkah polahnya sungguh kesempurnaan bahagia bagi aku dan suami. Betapa rumah mungil kami sangatlah ramai oleh celotehnya. Dia anak yang jarang nangis, ,malah seringnya becandain kami dengan pura-pura nangis(gaya nangis sambil senyum2).Dia juga gak rewel.

llham anak pertama kami, Alhamdulillah dia tumbuh sehat, makin hari makin pintar. Setiap hari aku selalu punya cerita tentang dia, tapi sayangnya aku seringkali gak sempat untuk menulisnya. Sekarang Ilham sudah bisa berhitung 1-20. Walau menyebutkan angka hanya bagian belakangnya saja(ex. sa....."tu" dst) buat kami ini adalah sesuatu banget. Daftar buah-buahan yang terpajang di dindingpun nyaris dia hafal semua, meski dalam meneyebutkannya dengan bahasa yang belum jelas. Sejauh ini sebagai Ibu, aku mengenal Ilham sebagai anak yang suka belajar daripada main. Saat dia dikelilingi mainanpun kalau kami ajak belajar, dia selalu antusias. Bahkan rak buku adalah tempat favoritnya.

Bulan lalu saat hari keuangan, dia digendong oleh Bpk Agus M(Menkeu), dan ternyata diapun merekan moment itu. Tiap kali liat foto aku tanya, "Mas Ilham digendong siapa", "tri" jawabnya sambil tersenyum.

Dan setelah moment itu, aku pernah bilang sama Ilham. Mas Ilham kalau besar nanti mau jadi apa?Pak Menteri, Presiden, dokter, guru, polisi, ABRI, atau dosen? "tri" jawabnya. Beberapa kali aku ulang pada saat itu jawabnya "tri". Tapi ternyata sekarang cita-cita itu sudah berubah, kaget juga karena pas kami tanya lagi cita-cita Ilham apa jawabnya "den(Presiden). Dan tiap kali kami ulang jawabannya masih "den". Bahkan ditanya mbahnya langsung, kemarin pas hari raya Idul Adha kan mbah putri ke Jakarta, ditanya mbah ti pun dia jawab "den". Ditanya mbah via telp jawabnya juga "den". Yang lucunya lagi, kemarin gak tahu kenapa kok mood makannya gak bagus. Tiap disuapin gak mau, padahal menunya biasa. Bukan menu baru. Dan dia baru mau buka mulut kalau aku bilang: Presiden RI makan pakai wortel.
Akhirnya 1 porsi habis, dengan cara tiap suapnya pakai intruksi begitu.hehehe....bisa banget ya.

Subhanallah nak, luar biasa sekali cita-citamu. Sampai-sampai kami orang tuamu tak sanggup membayangkannya. Menjadi Presiden RI bukan hal mudah nak, tanggung jawab dunia akhiratnya besar sayang. Kemajuan, kemakmuran bangsa ini, negeri ini, rintihan rakyat kecil kan jadi tanggung jawabmu. Mungkin lebih baik seperti kata papa saja, jadi Presiden Direktur nak. Hmm, ketara malah kami ortumu yang gak PD ya......

Kami akan selalu berdo'a untukmu nak, apapun cita-citamu, setinggi apapun...semoga kamu tetap jadi anak yang sholeh ya Nak. Semoga Allah senantisa memberi kemudahan bagimu dalam menggapai apa yang kamu citakan nanti. Ya Allah, berilah kesehatan, kecerdasan, dan sifat2 yang mulia bagi anak kami, jadikan dia kelak orang yang memiliki derajat yang baik dunia dan akhirat. aamiin.

We Love U mas Ilham.....mmuaahh

Indonesia vs Malaysia

Malam yang sangat menegangkan bagi pecinta bola. Apalagi malam ini adalah babak final Indonesia melawan musuh bebuyutan, Malaysia.

Malam ini aku liat pertandingan seru ini sendiri, deg-degkan sendiri, dan malah gak bisa heboh. Suamiku lagi DL ke Mataram, jagoan kecilku sudah tidur. Makanya daripada tegang, karena permainannya sangat seru, tadinya Ina sudah unggul 1 ehh malah ke tembus gol juga gawang Ina so kedudukan jadi 1 sama. Sedih banget rasanya. Kebayang betapa susahnya jebol gawang Malay dengan kiper yg notabanenya udah senior, jam terbangnya sudah banyak, saat piala AFF malay jadi juara kan pakai itu kiper juga. Cemas..malah bikin aku stress, mending ngadem disini. ngilangin tegang....he.

Ya Allah, sehebat apapun pemain Malay....karuniakanlah kemenangan untuk Timnas kami....karena Timnas kami, dan kami rakyat Ind merindukan kemenangan ini. amiiin

Senin, 07 November 2011

Buah favorit si kecil

Jagoan kecilku usianya kini 16 bulan. Macem-macem tingkahnya. Menggemaskan dan pinter:)==> Tetep sebagai Ibu pasti selalu muji anaknya.hehehe...Tapi memang Ilhamku pintar kok.

Udah tahu beberapa nama buah, 10 lebih deh. Hebatkan??
Trus kalau ditanya buah kesukaan Ilham apa??, "momom"(melon maksudnya.hehe). Hmmm gak tahu kenapa Ilham bilang suka buah "momom" padahal sih dia gampang banget makan aneka buah. Dan beberapa buah yang udah aku kenalin ke Ilham dan dia suka diantaranya, anggur, pisang, strawberry, jeruk, melon, pepaya, dan mangga. Yang masih kurang suka Apel, pear(mungkin karena buah ini agak keras susah dikunyah). Trus Alpukat juga agak kurang suka kalau gak dalam bentuk juice.
Tapi aku bersyukur Ilham termasuk dalam golongan suka makan buah. Coz beberapa anak teman, mamanya bilang anaknya susaaaaaah banget makan buahnya. Hmmm...repot ya. Soalnya buahkan bagus banget dikonsumsi.
Mas Ilham kalau ingat dikulkas ada buah aja rajin banget bolak balik ke dapur:).hehehe......


Love U so much Ilham, anak mama yang makin pintar.....kiss....................Muaaaachhhh

Tahapan perkembangan anak menurut umur

 Menurut: dr Kusnandi Rusmil, SpA(K), MM



Umur 0-3 bulan
o    Mengangkat kepala setinggi 45 0 .
o    Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
o    Melihat dan menatap wajah anda.
o    Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
o    Suka tertawa keras.
o    Bereaksi terkejut terhadap suara keras.
o    Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
o    Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak

Umur 3-6 bulan
o        Berbalik dari telungkup ke telentang.
o        Mengangkat kepala setinggi 90o.
o        Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
o        Menggenggam pensil.
o        Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
o        Memegang tangannya sendiri.
o        Berusaha memperluas pandangan.
o        Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
o        Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
o        Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri.

Umur 6-9 bulan
o        Duduk (sikap tripoid – sendiri).
o        Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan.
o        Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang.
o        Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
o        Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan.
o        Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup.
o        Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata.
o        Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.
o        Bermain tepuk tangan/ciluk ba.
o        Bergembira dengan melempar benda.
o        Makan kue sendiri.

Umur 9-12 bulan
o          Mengangkat badannya ke posisi berdiri.
o          Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
o          Dapat berjalan dengan dituntun.
o          Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan.
o          Mengenggam erat pensil.
o          Memasukkan benda ke mulut.
o          Mengulang menirukan bunyi yang didengar.
o          Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
o          Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.
o          Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
o          Senang diajak bermain ”CILUK BA”
o          Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.

Umur 12-18 bulan
o        Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
o        Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.
o        Berjalan mundur 5 langkah.
o        Memanggil ayah dengan kata ”papa”, memanggil ibu dengan kata ”mama”.
o        Menumpuk 2 kubus.
o        Memasukkan kubus di kotak.
o        Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
o        Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
Umur 18-24 bulan
o        Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.
o        Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
o        Bertepuk tangan, melambai-lambai.
o        Menumpuk 4 buah kubus.
o        Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
o        Menggelindingkan bola kearah sasaran.
o       Menyebut 3– 6 kata yang mempunyai arti.
o        Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.
o       Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.
Umur 24-36 bulan
o        Jalan naik tangga sendiri.
o        Dapat bermain dan menendang bola kecil.
o        Mencoret-coret pensil pada kertas.
o        Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.
o        Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.
o        Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih.
o        Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta.
o        Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
o       Melepas pakaiannya sendiri.
Umur 36-48 bulan
o          Berdiri 1 kaki 2 detik
o          Melompat kedua kaki diangkat
o          Mengayuh sepeda roda tiga.
o          Menggambar garis lurus
o          Menumpuk 8 buah kubus.
o          Mengenal 2-4 warna.
o          Menyebut nama, umur, tempat.
o          Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan.
o          Mendengarkan cerita.
o          Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
o          Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
o          Mengenakan sepatu sendiri.
o          Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Umur 48-60 bulan
o          Berdiri 1 kaki 6 detik.
o          Melompat-lompat 1 kaki.
o          Menari.
o          Menggambar tanda silang.
o          Menggambar lingkaran.
o          Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
o          Mengancing baju atau pakaian boneka.
o          Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
o          Senang menyebut kata-kata baru.
o          Senang bertanya tentang sesuatu
o          Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
o          Bicaranya mudah dimengerti
o          Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
o          Menyebut angka, menghitung jari
o          Menyebut nama-nama hari
o          Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
o          Menggosok gigi tanpa dibantu.
o          Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
Umur 60-72 bulan
o        Berjalan lurus.
o        Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
o        Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
o        Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
o        Menggambar segi empat.
o        Mengerti arti lawan kata
o        Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
o        Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
o        Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
o        Mengenal warna-warni
o        Mengungkapkan simpati
o        Mengikuti aturan permainan
o        Berpakaian sendiri tanpa dibantu
















































































gambar
















gambar








































































































gambar













o        Mengikuti aturan permainan
o        Berpakaian sendiri tanpa dibantu





























gambar













gambar









gambar


































gambar



















gambar









Papatu, mamatu

Bahagia banget kalau mas Ilham lagi bilang "mamatu...mamatu...(mamaku)"hee. Gak diajarin, tapi alhamdulillah pagi pas Idul adha kemarin tau-tau dia manggil pake akhiran"ku". Jadi gimana gitu dengernya. "mamatu....papatu...mbahtu....":)hehehe.

Ilham sekarang usianya 16 bulan, alhamdulillah dia tumbuh jadi anak yang aktiv, komunikatif dan pintar. Di usianya yang baru 16 bulan, dia sudah hafal banyak nama buah, nama benda, beberapa abjad(H, O, I, U, A), nama binatang, dan nama teman-temannya(furton"furqon", mim"yasmin", han"raihan", Nik"rany", Ma"Dimas"). Udah bisa bilang Om Mik(Mift) segala. Udah bisa manja-manjaan...
Kan ditanya:
kalau manggil papa gimana mas? dulu jawabnya "papa". Sekarang jawabnya "Papa...papa..papa...papa..../papatu...papatu.."
manggil mama? dulu, "mama". Sekarang, "mama...mama...mama..../mamatu...mamatu..."
manggil Om Mift? dulu, "ong". Sekarang, "Om...om....om...om mik..."

Kalau papa or mama lagi ngobrol apa, ikut nyambung. Papa bilang "ya ma..", Ilham ikut juga "ya". Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang hobbynya tetap berengkrama dengan buku. Bolak-balik halamannya, liat-liat, kadang sampai aksi sobek-sobek.
Kalau disuruh ambilin tissue udah ngerti. Buang sampah juga udah ngerti. Saat papanya kerja, dan Ilham ditanya, papa dimana mas? "jak" jawabnya. Papa kerja cari duit buat beli apa? "bee" (mobil).
Yang bikin hati mama dan papa terharu, bangga dan campu aduk adalah tiap Ilham denger adzan apapun aktivitasnya pasti ditinggalin dan langsung sujud salat.
Sekarang rumah makin ramai rasanya, apalagi kalau papa sudah pulang kerja. Ilham biasanya bakal nempel sama papanya, yang ngajak main ini dan itu. Belajar, nyanyi dan ngaji. Tertawa, bercanda, yang seolah-olah dia sudah pandai ngobrol:).......
We love u so much my little hero........kiss.