Kamis, 04 Agustus 2011

Tentang Ilham

Usia Ilham saat ini 13 bulan. Dan sejak usianya masuk 12 bulan, rasanya pesat sekali kemajuan dari perkembangan otaknya.
Ini adalah beberapa fakta tentang Ilhami:
1. Sudah bisa menunjukkan gambar buah durian, semangka, rambutan, jeruk, pisang dan anggur
2. Bisa main suap-suapan makanan(pura-pura) ngambil dari gambar, trus disuapin ke Papa dan Mamanya
3. Kalau lagi makan, meski makanan itu makanan favoritnya ataupun tinggal sedikit...dia mau membaginya ke Papa dan Mamanya
4. Paling rajin mandi, padahal pake air dingin
5. Sudah bisa ngajak Papa Mamanya bercanda"ciluk ba"
6. Tahu mana kepala dan telinga
7. Tahu mana bajunya Ilham dan cara membukanya(tapi masih dibantu buka)
8. Tahu huruf o dan i
9. Bisa menirukan bagaimana bunyi Kucing, Ayam, Burung, Harimau
10. Bisa menunjukkan gambar kelinci, harimau
11. Bisa menunjukkan gambar kereta kuda, pesawat, hellicopter, sepeda
12. Bisa menjawab ucapan do'a "aamiin".
13. Jika mendengar suara orang salat jamaah dimasjid "aamiiin" maka dari rumah diapun ikutpula bilang aamiin
15. Pas lagi mandi ditanya mana sabun, dia sudah bisa nunjukin
16. Bisa menjawab "Udah"..
17. Sudah jelas dalam membedakan panggilan Papa dan Mama. Mana Papa n Mama
18. Sudah bisa bilang "Mbah" kalau ada orang tua kadangkala dia akan teriak..."mbah"
19. Sudah tahu mana sepatu-sepatu miliknya
20. Bisa sisiran sendiri
21. Sudah bisa salim, dada, kiss bye
22. Tahu bahwa saat berakhir bacaan surat Al Fatihah adalah bilang aamiin
23. Bisa menunjukan mana lampu, mana cicak, mana langit, mana bulan
24. Bisa mencontohkan bagaimana pesawat terbang.....tangannya diangkat ke atas
25. Bisa bermain mobilan sendiri, bisa menutup peralatan yang ada tutupnya.

Subhanallah, sebanyak ini...padahal masih banyak yang belum tertulis, seperti saat tidur minta dibedakin, kalau lagi main temannya pulang nangis, baju favoritnya adalah baju motiv sapi.dll.

kiss love my little hero....Mama Bangga

NGANTUK

Hari ini adalah hari ke 4 bulan Ramadhan. Alhamdulillah sudah dapat 4 hari puasa. Bahagia rasanya bisa sukses puasa plus sukses menyusui Ilham (13 bulan). Dan tidak juga berat berpuasa sambil menyusui, malah hari-hari puasa terasa cepat berlalu karena sambil jagain Ilham yang lagi super duper aktivnya. Saya tidak juga jadi lemes, trus malas aktivitas. Hanya saja, sejak puasa jadi ngantukan..hehehe. Sebelum puasa tiba, saya tahan banget begadang...malah saya sendiri memvonis kalau saya insomnia. Kira-kira setelah tepat 24:00 saya baru bisa tidur, atau malah selebihnya. Makanya, kebiasaan saya ini malah seringkali saya manfaatkan untuk nonton TV...apalagi kalau lagi ada film India. Tak kala suami dan anak saya sudah terlelap pulas saya malah asyik berindiahe. Mau bagaimana lagi, pengen banget ikut tidur cepet. Tapi kalau dipaksapun seringkali susah, ya sudah pasrah..yang penting masih bisa tidur meski jadwalnya pada dinihari. Karena kalaupun tidur saya juga wajib menerapkan bangun, tidur, bangun, tidur lagii....kan saya menyusui.
Nah, sejak puasa.....jadwal tidur saya jadi maju banget. Jam 21:00 saya sudah bisa ikut jagoan kecil saya terlelap. Nikmatnya. Lalu sahur terjaga. Tidur dan bangunnya jadi kompak..:), tapi sejak itu juga saya kok jadi ngantukan rasanya. Setiap kali menidurkan Ilham, saya pun jadi gampang ikut tidur. Hmm mata jadi kayak ada magnetnya. Dan kebanyakan tidur saya malah berpusing-pusing ria. Seperti tadi pagi. Memang mestinya takaran tidur harus tepat kali yaa. Tapi, bagi saya...bisa gampang tidur tetap sebagai nikmat. he. Karena sejak melahirkan, saya benar-benar kurang tidurnya. Kayaknya sudah seperti mata panda......nih mata saya......tapi tak mengapa...:)

NGEYEL

Tadi pagi saat kumpul dengan 2 tetangga saya...plus 2 anak mereka diteras rumah...sesuatu yang tidak mengenakan hati saya terjadi dimana saat Ilham Aulia Muhammad (13 bulan) meminta saya untuk membuka penutup keranjang bola warna warni...dan saya menolak dgn bilang: "gak usah di buka ya Mas, nanti berantakan...."
Tapi Ilham tampak merengek.....memohon pd sy untuk membukanya. Kembali sy coba jelaskan dengan kalimat yang berbeda....tetap sj merengek. Dan salah seorang tetangga nyeletuk: " Ihhh, ngeyel yaaa.......Ilham susah dibilangin"....terdiam saya seketika, kaget dengan nyaringnya kalimat itu terdengar. Tepatkah bahasa seperti itu dikeluarkan di hadapan anak-anak? Tepatkah anak seusia Ilham dinilai ngeyel? masih dalam kondosi diam saya, tetangga satunya lagi menambahkan: "anak-anak jaman sekarang memang pada bandel, susah bilanginnya"
Tetangga-tetangga macam begini bikin saya malas komunikasi, gak nyambungan. Lha anak 13 bulan itu tahu apa?bukannya saya membela anak saya, dan kalau saya gak terima anak saya dibilang dibilang ngeyel..bukan karena saya memanjakannya. Tapi bayangkan saja anak usia 13 bulan yang bicaranya saja belum jelas, pemahaman komunikasi juga belum sempurna dibilang ngeyel. Tidak nyambungkan?
Anak seusia Ilham menurut saya jika menginginkan sesuatu tinggal saja di <span class=" fbUnderline">TURUTI </span>atau <span class=" fbUnderline">TIDAK</span> dan dengan diberikan penjelasan yang baik. Bukan untuk dimaki atau divonis. Betapa saya berusaha dan senantiasa belajar untuk selalu menjaga segala perkataan saya dihadapan anak saya. Karena seorang anak kecil daya serapnya itu tinggi dan apa yang dikatakan terhadapnya itu baginya menunjukkan itulah dirinya. Maka dalam hal ini saya dan suami hati-hati sekali agar bisa meminimalisir kesalahan bahasa atau kata. Ehh lingkungan dengan entengnya bilang kalimat yang demikian tadi...haduuuh...berat ini..(nyambi geleng-geleng).

Saya akui, mendidik anak bukan perkara mudah. Malah saya merasa bahwa bergaul dengan anak kecil saya itu sangat sulit dibandingkan bergaul dengan siapapun. Dimana kesabaran hati sangatlah teruji. Dimana dalam kondisi emosi atau amarah pun sikap maupun bahasa harus dibungkus dalam kata-kata indah. Karena anak bukan luapan amarah juga luapan kata sumpah serapah, anak adalah luapan cinta. Dimana mendidiknya harus dengan bahasa kelembutan, dengan bahasa cinta. Pergaulan semacam ini memang sangat sulit, tapi dari kesulitan ini Insya Allah kelak kemudahan, dan sesuatu yang indah akan tampak dari anak. Dari bahasalah sesungguhnya dimulai pembentukan karakteristik.
Bergaul dengan teman, kita gampang saja menggunakan aneka bahasa dan kata, bahkan bisa ngomong sembarangan, lalu bilang saja "ups bercanda"...tapi saat bicara dengan balita misalkan menggunakan kata " Rese kamu ya..." trus dilanjutkan dengan kata "ups..mama bercanda, ups tante bercanda" sangat tidak lucukan??efeknyapun negative untuk anak.
Dan efek parahnya kalau sampai Mamanya sendiri sudah bilang "rese"...lalu tanpa sengaja saat main dengan temannya yang juga dididik bahasa gaul ini, so terbentukalah dipola pikirnya bahwa: "saya rese..gak apa-apalah.paling kalau resekan Mama cuma ngomel bentar, nanti kalau minta jajan juga dikasih lagi. Jadi ga apa-apa saya rese" kalau sudah begini siapa yang kemudian hari jadi susah? belum lagi bahasa bandel, ngeyel, parahnya lagi kata bodoh....."kalau Mama saja sudah bilang saya bodoh, teman juga kemarin bilang gitu...ngapain saya belajar, paling saya akan tetap bodoh".
Sepertinya menjadi orang tua memang harus bekerja ekstra, kejadian tadi pagi, adalah bukti dimana saya memang harus berhati-hati terhadap lingkungan. Karena sebenarnya kejadian yang gak jauh beda dari ini juga seringkali terjadi, anak-anak kadangkala lewat sambil mungkin ngobrol atau bercanda dengan bahasanya yang tak lagi enak untuk didengar. So saya dan suami memang harus lebih ektra lagi menanamkan, menciptakan sikap dan pergaulan yang baik untuk anak saya. Menanamkan nilai moral, yang mampu menjadikan pla pikir dan karakteristik yang baik. Hmm, terbayang betapa susahnya......tapi saya harus terus belajar untuk itu. Lingkungan yang sudah terlanjur terbentuk tidak berkualitas sangat sulit untuk diubah, tugas orang tua yang ingin membentuk pribadi anak yang berkualitas benar-benar jadi berat. So' rumah sebagai awal pergaulan seorang anak semoga bisa menjadi pondasi yang kokoh, hal yang indah dan menyenangkan semoga selalu di temukan dalam rumah..sehingga dalam bersosialisasi nanti bisa memilah pergaulan dan menyaring kata-kata di lingkungan.
Karena anak adalah amanah, yang harus kita jaga...karena akan ada pertanggung jawabannya dikemudian hari.

"Yang tadi kamu dengar jangan kamu rekam ya Nak....LUPAKANLAH. Kamu bukan anak Ngeyel......"

Ya Allah, mudahkanlah bagi anak kami memahami yang baik-baik, jagalah langkahnya agar menjadi langkah-langkah yang baik,hiasilah hatinya dengan akhlak yang mulia....Aamiin.